• Sesuai Namanya yang Jenius



        Jenius yang akan kita bahas disini bukan soal kepintaran atau kecerdasan orang-orang yang punya IQ tinggi seperti Albert Einstein atau almarhum eyang Habibie yaa, tetapi Jenius yang akan saya bahas adalah sebuah brand atau produk layanan perbankan digital dari Bank BTPN sejak tahun 2016 yang diluncurkan guna membantu nasabahnya mengatur Life Finance dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan dalam satu aplikasi digital. Karena merupakan bagian dari Bank BTPN yang terdaftar /diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) otomatis si Jenius ini aman untuk kita gunakan. Jadi itu sekilas tentang Jenius, sepertinya sudah cukup ya kenalan dengan Jeniusnya. Sekarang saya akan bahas "sebenernya Jenius ini beneran jenius gak sih?" 

        Sebelum beralih ke kejeniusan aplikasinya mungkin saya bahas soal kejeniusan Jenius dalam menarik minat masyarakat sebagai alternatif layanan perbankan digital di Indonesia. Dikutip dari artikel Kompas.com, Digital Banking Value Proposition & Product Head BTPN Irwan Sutjipto Tisnabudi mengatakan, pengguna aplikasi Jenius terus meningkat. Irwan mengatakan, pihaknya mencatat pengguna aplikasi Jenius hingga November 2019 mencapai sekitar 900.000 pengguna. Padahal pada periode Juni 2018, jumlah nasabah jenius 700.000. Artinya dalam waktu lima bulan, nasabah jenius bertambah sekitar 200.000 pengguna. "Tercatat hampir 2,5 tahun nasabah jenius sudah lebih dari 900.000," kata Irwan. Jenius bukan? angka nasabah yang dicapai oleh Jenius bukan serta merta karena nama BTPN sebagai Bank yang sudah punya nama sebagai "bapaknya" si Jenius, hal itu dipengaruhi juga oleh branding yang dilakukan Jenius, mulai dari sales offline website sampai ke media sosial seperti Instagram dan Twitter.







        Peranan Jenius dalam media terutama media sosial Instagram telah berhasil memikat saya yang sebelumnya merupakan nasabah dari salah satu Bank milik negara di Indonesia beralih menjadi nasabah Jenius. Diawal tahun 2019 ketika saya sedang menjelajah instagram muncul iklan Jenius, dengan desain yang kekinian dan ilustrasi khas flat design serta kalimat singkat "Belanja online dari luar negri tapi gak punya akun PayPall? pakai Jenius bisa !" Karena ada barang yang saya mau beli dari luar negeri, saya klik "Lihat Selengkapnya" dipost iklan tersebut dan langsung diarahkan ke web www.jenius.com, setelah saya pelajari soal si Jenius ini, saya putuskan untuk daftar menjadi nasabahnya karena fitur-fitur yang ditawarkan sangat lengkap serta tidak ada di Bank lain, registrasinya juga praktis, tidak perlu pergi ke Bank, kita bisa registrasi online lalu aktivasi lewat video call, untuk kartu ATMnya dikirim dalam waktu 3 hari kerja. Praktis dan memudahkan sekali bukan. 



        Semenjak menjadi nasabah Jenius saya merasakan manfaat yang banyak sekali dari fitur-fitur yang ditawarkan aplikasi Jenius yang dapat didownload baik dari Google Play Store untuk pengguna Android maupun AppStore untuk pengguna Apple. Jenius ini sangat berdampak untuk kehidupan saya dalam hal perbankan, saya bisa melakukan beragam aktivitas perbankan dengan mudah hanya dari Smartphone. Dampak yang sama mungkin dirasakan oleh pengguna Jenius lainnya yaitu menemukan cara baru mengatur Life Finance.


        Selain kejeniusan branding, yang membuat Jenius benar-benar jenius adalah solusi dari permasalahan-permasalahan kendala transaksi perbankan seperti yang saya alami ketika tidak memiliki kartu kredit untuk belanja online dari luar negeri, itu menjadi fitur favorit saya untuk Jenius. Selain itu  ketika kita menggunakan aplikasi dari Bank lain terkesan jadul juga minim fitur. Jenius tampil segar dengan membawa segudang fitur seperti $Cashtag, Save It, Send It, Pay Me, Split Bill, eCard, dan lain-lain. Jika mau tahu soal kejeniusan fitur Jenius diatas kunjungi laman resminya yaa https://www.jenius.com/. Jadi kesimpulannya adalah brand ini sesuai dengan namanya JENIUS.


    Dodi Arfiyan

    201846500408

    DKV Unindra



  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar